Gaya Kepemimpinan Demokratis Dalam Memotivasi Kinerja Pegawai (Studi Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Di Kabupaten Lamongan)”.

Organisasi merupakan suatu tempat bertemunya pimpinan dan bawahan, bawahan dengan bawahan, serta tempat dimana sekumpulan orang bekerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi, kepemimpinan mutlak diperlukan karena dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik akan memotivasi pegawai agar bekerja lebih keras. Gaya kepemimpinan yang baik juga merupakan satu hal yang sangat penting dalam pengelolaan organisasi.BAPPEDA sebagai organisasi pemerintahan yang bergerak dalam pembangunan daerah memakai gaya kepemimpinan demokratis dalam memimpin pegawainya. Gaya kepemimpinan demokratis diharapkan mampu menjadi media bagi pimpinan untuk berinteraksi secara lansung dengan pegawai tentang kesuliatn kesulitan yang dihadapi selama bekerja. Gya kepemimpinan ini juga merupakan salah satu jalan untuk memotivasi pegawai agar bekerja lebih keras. Pemasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran gaya kepemimpinan demokratis yang dilakukan oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan motivasi kinerja pegawai. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan mendikripsikan bagaimana Kepala Bappeda dengan gaya kepemimpinan demokratis dalam meningkatkan motivasi kinerja pegawai. Gaya kepemimpinan demokrasi yang digunakan dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai dilakukan dengan memberikan kesempatan bagi pegawai untuk ikut dalam pengambilan keputusan. Pegawai diharapkan untuk memberikan pendapat dan saran untuk menghasilkan keputusan yang terbaik. Jalan lain yang dilakukan adalah dengan membangun komunikasi yang baik antara pimpinan dengan pegawai sehingga pegawai mampu menyampaikan pendapatnya dengan bebas tapi tetap pada jalur yang ditetapkan. Guna menerangkan gaya kepemimpinan Kepala BAPPEDA dalam meningkatkan motivasi kinerja pegawai, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian, yang pertama adalah gaya kepemimpinan demokratis, yang meliputi aktivitas pengambilan keputusan, komunikasi antara atasan dengan bawahan, pemberian penghargaan pada pegawai, pendelegasian wewenang, pemberian pengarahan dan dukungan, serta pengembangan pegawai. Kedua yang menjadi fokus penelitian ini yaitu gambaran motivasi kinerja pegawai yang melingkupi motivasi dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta dalam pencapaian hasil kerja yang maksimal, motivasi kerja pegawai dalam peningkatan disiplin jam kerja, motivasi dalam menghargai dan melaksanakan perintah atasan, motivasi dalam meningkatkan kerjasama antara pemimpin dan bawahan serta kerjasama antar bawahan, dan motivasi dalam melaksanakan peraturan kedinasan. Ketiga yaitu dampak dari penerapan gaya kepemimpinan demokratis